Cerita Sex Ngentot Cewek SMA
09.30
ABG,
bispak,
Cerita Dewasa,
cerita panas,
Cerita Sex,
dewasa,
foto sex,
Hot,
Lemas,
Porn,
puaskan,
Sex,
Tante,
tempat berbagi cerita
KAMUSPANAS69 - Namaku Rangga, umurku 21 tahun, saat ini aku masih kuliah di sebuah universitas di Malang. Ceritta ini bermula ketika aku dan teman-temanku saat itu tengah menyukai bermain game online ataupun sekedar bermain internet. Mereka adalah Roni, Deva dan Rudi. Sampai akhirnya kami pun memutuskan untuk membuka sebuah game centre dan warnet yang terletak di daerah Malang Utara.
Pada dasarnya sih kami membuka usaha itu cuman iseng-iseng aja. Dari pada nggak ada kerjaan atau malah selalu menghabiskan uang di warnet hanya untuk main game atau sekedar berinternet ria di tempat lain, ya mendingan buat sendiri. Toh juga bisa nambah uang buat jajan dan beli rokok.
Walaupun usaha ini belum lama kami buka, tapi pengunjungnya bisa dibilang lumayan. Dan yang lebih membuat kami senang adalah kebanyakan usernya adalah siswi-siswi SMA. Gadis-gadis remaja dengan tubuh indah yg masih dalam masa pertumbuhan ini kerap menghabiskan waktu di tempat ini. Keramahan dan pelayanan memang kami utamakan, mungkin itu yang membuat mereka tertarik untuk selalu berkunjung, ditambah dengan wajah kami yang bisa dibilang lumayan dan postur tubuh yang bagus.
Memang banyak gadis SMA yang setiap hari berkunjung ke tempat kami, tapi diantara mereka ada satu yang menarik di mataku. Namanya adalah Rita, parasnya cantik, bertubuh mungil, dengan dada yang cukup berisi. Terkadang dia datang bersama teman-temannya yang juga tidak kalah cantik, tapi bagiku Nindy lebih istimewa. Suatu hari Nindy datang ke tempat kami, tapi kali ini dia tidak bersama teman-temannya. Nindy datang sendirian pada saat itu. Ketika dia baru duduk, aku sapa dia,
”Loh sendirian aja Nin, temennya mana?”
“Udah pada balik kak, katanya sih mau pada les”. Jawab Nindy.
Lalu aku berbalik ke mejaku. Di balik monitor komputerku, aku berusaha mencuri-curi untuk sekedar melihat lekuk tubuhnya.
Sekitar 15 menit aku mencuri pandang ke arah NIndy, tiba-tiba dia membalas pandanganku. Aku sedikit kaget karena kupikir mungkin dia akan marah, eh tapi dia malah tersenyum. Karena rasa penasaranku, aku mencoba melakukan remote anything ke komputernya, atau kami biasa menyebutnya dengan kata-kata SPY. Aku pun kaget setelah tau bahwa dia membuka situs-situs yang berisi konten dewasa. Jantungku langsung berdebar, entah suka atau benci, tapi yang jelas kaget sekali. Dengan nekat kucoba mendekati komputernya, lalu kutanya dia,
“Hayooooo Nindy lagi buka apa”,
Dia pun kaget melihat kedatanganku yang tiba-tiba, dan langsung kelabakan seperti anak ayam kehilangan induknya. Dengan cepat dia menutup kolom situs-situs tersebut.
”Ngga papa lah ama gue ini, nyantai aja lagi”.
Langsung saja muka dia memerah, entah malu atau takut. Lalu dia menjawab,
“Emangnya tadi kak Rangga liat Nindy lagi buka apa?”, tanyanya.
“Liat lah, ngga perlu ke sini juga bisa liat kok“, jawabku
Dia hanya tertawa kecil dan tersenyum polos.
Lalu dengan cepat aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini aku langsung berkata,
“Mau di temenin ngga Nin biar Rangga cariin situs-situs yang lebih bagus”.
Dia diam sejenak, lalu dengan nada yang agak malu-malu dia menjawab,
“Ya udah kak Rangga duduk di sebelah Nindy aja”.
Waduh bakalan seru nih batinku, untung aja temen-temenku yang lain sedang tidak ada karena mereka pada bermain basket di dekat situ, jadi semuanya bakal lancar pikirku. Kami sempet ngobrol sebentar, dan dari situ aku tahu bahwa dia adalah anak pejabat di kota ini, dalam batinku aku berkata wah ternyata anak pejabat neh.
Lalu mulai kucarikan dia situs-situs porno yang belum pernah dia lihat, kulihat raut mukanya memerah, seperti cacing kepanasan tangannya tak bisa diam, aku lihat dia sangat terangsang dengan gambar-gambar dan video yang aku carikan lewat internet. Wah cepet horny dia batinku, lalu tak kubiarkan dia hanya melihat saja, lalu aku berbisik,
“Nin dari pada liat, punyaku nganggur nih, kan sayang kalo di diemin aja”, ia kaget kukira dia bakal marah.
Eh ternyata dia malah langsung memegang batangku yang dari tadi sudah berdiri tegak sejak aku duduk di sebelahnya, kontan saja aku kaget bercampur senang. Lalu dengan cepat aku juga merangsang dia dengan memegang payudara yang sangat indah itu dari belakang.
Untung warnet lagi sepi batinku dalam hati, anehnya saat itu tak ada satupun pelanggan yang datang, yah mungkin di karenakan hujan yang cukup deras. Kulihat dia kurang puas memegang senjataku jika terhalang oleh celana pendekku, lalu dia mencoba memelorotkan celanaku hingga batang kemaluanku bisa dalam posisi enak untuk di kocok oleh tangannya yang lembut itu. Dan dia berkata,
“kak Rangga punya kamu gede juga ya”,
Aku hanya terdiam, karena aku sangat menikmati kocokan tangannya, hingga aku hampir berteriak.
“Aah… uchhhh… ahhh terus Nin”
Lalu Nindy dengan cepat menutup mulutku dengan ciuman bibirnya yang lembut dan sangat sensual itu.
Wah untung sepi coba klo banyak orang tadi di sini bakalan berabe batinku. Setelah dia puas dia mencium bibirku, dia melanjutkan dengan menciumi kemaluanku, sungguh luar biasa gadis anak pejabat yang masih polos ini melakukan hal-hal dalam sex yang sangat mengairahkan.
Aku di buat sangat puas olehnya bahkan aku dibuat tak berdaya, 10 menit kemudian aku mengangkat kepalanya dan aku bisikan mesra di telinganya, Nin gantian masak kamu terus yang muasin aku kamu kan belom puas, dia hanya tersenyum saja pertanda mengiyakan perkataanku. Langsung saja aku puaskan dia di antara sekat-sekat yang menjadi pembatas di antara komputer-komputer di warnet ini. Dia kulihat sangat menikmati permainanku, aku mencoba sedikit membuka bajunya untuk melepas Bhnya.
Karena kami melakukannya di tempat umum aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak mencoba menelanjanginya, sehingga aku tetap merangsang payudaranya di balik seragam sekolahnya, tanpa bisa melihat payudaranya yang kira-kira berukuran 34b itu. Dia terdengar mendesah lembut dan sangat sexy,
“Aah ah… u ah.. hhhhhh… ahhhhh” terdengar dari mulut nya.
Berkali-kali kupilin puttingnya dia mengelinjang hebat sekali, dan meracau tidak karuan.
”Aah uh. kak Rangga terus sayanggg…ahhhhhh”.
Setelah merangsang buah dadanya aku langsung mencoba mengelus vaginanya dengan jariku, karena dia memakai rok SMA sehingga tidak sulit untuk melakukannya. Kurasakan vaginanya sudah sangat basah di karenakan rangsanganku di buah dadanya tadi, bulu-bulu kemaluanya juga kuraba, wow sangat rapi batinku.
Aku berusaha tidak memasukan jariku ke vaginanya karena dia masih perawan.
Kucoba merangsang dia lewat gesekan-gesekan lembut di tanganku, kurasakan badannya kejang dan keringat keluar dari seragam sekolahnya yang tanpa memakai Bh itu.Dia berulang kali mendesah,
“Kak Rangga ampunnn sayang mmhhh nikmattttt………”.
Padahal itu baru kugesek dengan tangan bagaimana klo kumasukan senjataku ke dalam vaginanya batinku.
Setelah 10 menit melakukan itu dia berteriak.
“AahhhhHH… hhhhh… SSSshhhhhh”, dan seketika itu juga dia mengalami orgasme pertamanya.
Kemudian dia terkulai lemas di pelukanku, sambil membelai dia aku membenarkan posisi celanaku dan dia juga mencoba membenarkan letak posisi seragam dan roknya itu. Lalu aku mengambilkan air minum untuk dia lalu berkata,
“Yah gitu aja dah jebol gimana klo ML bisa-bisa Nindy ngga bisa bangun 2 hari gara-gara kehabisan stamina dong”. candaku.
Lalu dia menjawab, ”Eh enak aja kan tadi baru training, jadi ya butuh pelatihan dong kak”.
Aku hanya tertawa kecil, tapi dia malah langsung bilang “kak Rangga mau ngajarin Nindy yang lebih expert lagi ngga?, klo mau abis ini kita pergi aja, mau ngga?” tanyanya. Sejenak aku berpikir tapi langkah-langkah kaki datang menuju tempat itu dan kulihat wajah teman-temanku muncul, diantaranya Roni, Deva dan Rudi. Langsung saja kusapa mereka,
“Abis basket ya kalian?”, dengan tersenyum Deva hanya menjawab,
”Daripada ngurusin basket mendingan ngurusin Nindy”.
Mereka pun semua tertawa dan kulihat Nindy juga tersenyuml dan masih menunggu jawabanku. Lalu setelah teman-teman ke belakang aku bisikan ke telinga Nindy…
“Ya udah tar aku ajarin yang lebih hot lagi ya,”
Nindy tersenyum dan aku pergi berkemas untuk pergi dengan Nindy.
Setelah itu kami pergi dengan meminjam mobil milik Roni. Dalam perjalanan aku bertanya,
“Mau kemana ini Nin?”,
Dia menjawab. ”Di rumah Nindy aja kan Papa Mama sedang pergi ke Jakarta kak Adi sedang ke Jogja”,
Aku kaget dan berkata, ”Bener nih di rumahmu?”,
“Iya bener” katanya.
Setelah kami sampai di rumahnya aku kaget juga dengan rumahnya yang besar seperti istana itu, wah gede dan bagus banget rumahnya batinku. Setelah memarkir mobilku aku diajak Nindy untuk masuk ke rumahnya. Tampaknya dia terlihat tidak sabar. Lalu aku menunggunya mandi sambil nonton tv dan menikmati hidangan yang sudah disajikan oleh Nindy, wah kayak Raja nih.
Setelah dia selesai mandi, ia menghampiriku hanya dengan memakai handuk yang dibalutkan di tubuhnya. Saat melihatnya, tenggorokanku seperti tidak dapat menelan kue-kue yang tadi aku makan, dan dengan segera Nindy mengambil jus jeruk yang ada di meja kamarnya lalu meminumnya, setelah itu mencium bibirku dan mengalirkan jus jeruk yang telah dia minum tadi ke dalam mulutku.
Setelah itu dia membuka handuknya yang tadi membungkus tubuhnya yang putih mulus dan seksi itu. Terlihat pemandangan yang luar biasa, payudaranya yang kencang dan besar terlihat jelas tanpa tertutup sehelai benang pun. Tak kusangka anak kelas tiga SMA sudah sematang itu, bulu-bulu halus yang kupegang ketika di warnet tadi bisa kulihat dengan jelas. Sungguh pemandangan yang luar biasa.
Tanpa segan-segan lagi dia memintaku untuk menservicenya.
”Ayo kok malah diem katanya mau ngajarin”, ucapnya,
“Kamu cantik banget Nin tubuhmu juga sexy”.
Tanpa menunggu dia menjawab langsung saja kubenamkan kepalaku di payudaranya yang kenyal, dan mencoba untuk merangsang salah satu bagian sensitifnya itu, lalu dia mulai mendesah seperti tadi,
“Aah… OuchHhh… uhhhhhh… Ahhhhhh……..”,
Sepertinya dia sangat menikmati itu, bahkan sesekali dia menjambak rambutku. Kulihat payudaranya sangat kencang dan kenyal sekali, sesekali aku meremas-remasnya dan aku pun juga sangat menikmatinya, payudara yang indah. Lalu kuteruskan dengan menciumi bagian kewanitaannya.
Dia memejamkan mata sambil mendesah, kulihat dia sangat menikmatinya, dan dia meremas-remas payudaranya sendiri mencoba merangsang tubuhnya sebaik mungkin. Ketika klitorisnya kuhisap-hisap dia sangat kewalahan dan berteriak-teriak,
“Rangga aduhh enak ah… ouchhhh… ahhhHh… uhh”.
5 menit kemudian, giliran dia mencoba untuk merangsangku. Kulihat dia mengocok penisku dengan lembut, kemudian menghisapnya dengan bibir manisnya bagaikan sebuah permen lollipop,
“Oohh… ahhhhhhh… hahhhh”,
Aku sangat menikmatinya, dia menjilati batang kemaluan dan tidak ketinggalan buah zakarku juga ikut dia hisap. Aku sudah tak bisa berkata apa-apa lagi selain menikmati permainanya. Ketika aku hampir memuntahkan laharku aku mencoba melepaskan senjataku dari hisapannya dan gengamannya, lalu kubaringkan dia diranjangnya dan aku berbicara mesra,
”Tahan ya sayang, pertama-tama sakit tapi nanti juga enak kok”, kataku.
Dia hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kucoba membobol vaginanya ternyata sangat sulit. Pada usaha pertama melesat dan setelah kuoleskan krim di vaginanya, pada usaha ketiga aku berhasil memasukkan separo penisku ke dalam kemaluannya. Dia menjerit kesakitan,
“Kak Rangga sakitT kak, ampunnNnNnnnnn”, jeritnya.
Tapi aku tetap melakukannya, dan bless… akhirnya seluruh batang kemaluanku sekarang berada di dalam vaginanyanya bersamaan dengan bercak-bercak darah keperawanannya. Kubiarkan diam sejenak supaya vaginanya terbiasa menerima kehadiran benda asing itu.
Setelah kurasakan vaginanya bisa menerima penisku, kucoba menarik maju mundur dengan pelan. Jeritan sakit yang tadi dia ucapkan berganti dengan desahan-desahan wanita yang sedang mengalami persetubuhan yang sangat nikmat. Dan tidak henti-hentinya dia selalu mendesah dan setengah berteriak.
“Aah terus kak Rangga kocok terus bikin Nindy puas, ah… ouchhhhh… shhhhh… terus kocok jangan berhenti sayangggg… “, rancaunya.
Aku juga sangat menikmati denyutan-denyutan di dalam vaginanya itu, gerakan menghisap yang sangat nikmat sekali di alami oleh penisku kemudian aku membalikan posisinya supaya kami bisa melakukan doggy style.
Lalu kusuruh dia berdiri dan bersandar di depan kaca meja riasnya dan kumasukan senjataku dari belakang sehingga aku bisa menikmati keindahan tubuhnya dan payudaranya serta paras cantik wajahnya dari kaca tersebut. 15 menit kejadian itu berlangsung kudengar dia berteriak,
“Aahhhh kak Rangga aku keluarrrrrrrrrrr… aaachhhhh……”.
Tampaknya dia baru saja mendapatkan orgasme pertamanya. Kucabut penisku dari dalam vaginanya dan membiarkan Nindy istirahat sebentar.
Setelah cukup istirahat. Dia mengajakku untuk melanjutkannya di kamar mandinya yang seperti kolam renang itu karena sangat luas. Kontan saja karena terburu nafsu aku langsung tancap gas dan segera memasukan penisku ke dalam vaginanya yang merah merekah itu. Aku sangat menikmati guyuran shower yang membasahi tubuh kami, seolah-olah membasahi jiwa yang kekeringan akan kehausan sex.
Nindy terus meracau tak karuan, dan aku sangat merasakan kenikmatan yang luar biasa. Penisku yang dari tadi disedot kurasakan sangat membengkak dan mencapai klimaks sampai ubun-ubun rasanya, aku berteriak,
“Nindy aku mauuuuuuu keeeeluuarrrrr, mauuu diii kelluariinnn dii mannna?”. jeritku menahan nikmat,
Dia sambil ngos-ngosan bilang “Di dalam ajjjaaaaa”,
“Ngga papa Ninnn?”,
“Laggiii masaaaaaa tiiiidakkk suburrrrrr”,
Dan Nindy juga tampak meracau lagi dan berteriak,
“Yaaaa uuu daaa hhhhh kii taaa ssssaaammaa saaammaaaaaaaaaaaaaaaa”.
Aku tak dapat menahan lagi dan akhirnya jebol pertahananku, kusemburkan maniku di dalam vaginanya. Dia juga tampak mencapai orgasme keduanya.
Setelah itu dia masih menjilati kemaluanku dan membersihkan sisa-sisa maniku, lalu kami mandi bersama.
Setelah selesai aku pamit pulang, aku pamit dengan mengecup kening Nindy dan berkata pelajarannya udah cukup kan. Dia hanya tersenyum dengan lembut, sungguh seperti gadis yang sangat polos.
“Kak Rangga besok kesini ya ajak Roni, Deva ama Rudi, jangan lupa loh“.
Aku cukup bingung kok ngajak yang lain segala ya batinku. Lalu selepas jam 6 malam esoknya kami ber 4 berkunjung ke rumah Nindy. Betapa kagetnya kami ketika di sana kami disambut dengan mesra oleh empat gadis yang sangat cantik, di antaranya Karina, Monica, Cindy. Mereka adalah teman-teman Nindy yang sering berkunjung ke warnet kami bersama Nindy. Lalu tanpa basa-basi lagi mereka berkata.
“Wah wah kak Rangga jahat kok kita-kita kemarin ngga diajak sech, yang di ajak cumin Nindy aja, ngga suka ya ma kita-kita?“.
Kontan saja aku sendiri kaget. Dan teman-temanku juga ikutan binggung, lalu tanpa rasa malu Nindy menjawab
“Kak Rangga kemaNin ma aku ML loh”.
Aku kaget kenapa dia membuka rahasiaku, tapi sebelum aku sempat bicara Nindy berkata
“Jadi hari ini kak Roni, kak Deva ama kak Rudi ngajarin Karina, Monica and Cindy, terus Nindy tentunya ama Rangga dong”, katanya.
Tentu saja teman- teman ku ngga jadi marah malah jadi senang, lalu aku berkata dalam hati wah rejeki mereka juga neh. Lalu kami pergi ke untuk menyewa sebuah villa dan melewati hari dan malam penuh akan nafsu, gairah dan kehausan akan sex. Dan sampai sekarang jika ada waktu kami masih melakukannya baik di kamar mandi warnetku, di rumah Nindy, di hotel atau villa.
Bahkan sekarang banyak pelanggan wanitaku menjadi kekasihku hanya untuk semalam/one night stand. Begitu juga dengan teman-temanku Roni, Deva dan Rudi mereka juga kalang kabut menerima order dari para wanita yang kesepian. Tapi atas dasar suka sama suka, maaf kami bukan Gigolo.
0 Comment "Cerita Sex Ngentot Cewek SMA"
Posting Komentar